MUNCULNYA NASIONALISME DAN DAMPAKNYA DI INDONESIA PADA ABAD XX
Ainul Yaqin Mahfudi (120731435945)
Ainun Damiri Fitroh (120731435931)
Bayu Indra Permadi (120731435964)
Inayatus Suffah (120731435932)
Millatul Masruroh (120731400270)
Variz Wahyu D.P. (120731435942)
Yuanita Putri (120731435938)
(Universitas Negeri Malang_pendidikan sejarah
offB_kelompok1)
Abstrak : Nasionalisme adalah rasa cinta
dan bangga seseorang terhadap Negaranya dalam wujud suatu kesatuan wilayah
territorial. I Berkembang pesatnya nasionalisme di kanca dunia setelah Perang
Dunia I yang merabahnya kolonisasi di daerah jajahan yang merasa senasib
seperjuangan untuk melawan kolinisasi . negara yang menganut faham nasionalisme
Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Faham
nasionalisme masuk di Indonesia berawal dari kolonisasi bangsa barat yang
mengakibatkan banyaknya penderitaan dan adanya saling bersatu dalam sebuah
pendiritaan yang mencakup suatu wilyah Indonesia. Tokoh tokoh Indonesia yang
pberperan penting dalam tumbuhnya nasionalisme di Indonesia yaitu Soekarno,
Moh. Hatta dan Malaka. Mereka inilah yang menanamkan jiwa Nasionalisme dalam
diri bangsa Indonesiayang hingga sampai saat ini. Berkembangnya nasionalisme di
Indonesia berdampak pada pergerakan Nasional yang menjadi tonngak awal bangsa
Indonesia menuju bangsa yang satu dalam suatu wilayah
Kata kunci : Nasionalisme, dunia, Indonesia, tokoh, dampak
Pendahuluan
Nasionalisme merupakan suatu paham atau ideology yang
berupaya untuk mempertahankan dan menciptakan kedaulatan sebuah Negara, dengan
mewujudkan satu konsep ideology dalam identitas yang sama yang tercantum dalam
satu Negara yang sama. Para nasionalis akan menganggap kesamaan atau
keserumpunan suatu identitas budaya mereka.
Munculnya nasionalisme tidak terlepas dari bagaimana manusia atau
sekelompok manusia tersebut mengalami hal atau kejadian yang sama dalam satu
wilayah yang sama pula.
Nasionalisme, bahwa Negara yang merupakan organisasi
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat atas suatu wilayah, harus memerintah atas
nama dan demi kepentingan suatu bangsa tertentu, yang didefinisikan sebagai
sekelompok orang yang merasa memiliki kebudayaan yang sama (Snyder,J.2003:12).
Maka, nasionalisme merupakan suatu paham yang menjurus kepada sekelompok
individu merasa memiliki suatu persamaan
hak dan kewajiban untuk melindungi bangsa dan Negara dalam suatu wilayah. Jika
makna singkatnya, nasionalisme mempunyai arti yaitu, Mencintai dan bangga oleh Bangsa . oleh karena itu jika kita Ilmu Pengetahuan atau pemikiran , maka
kesadaran diri dalam individu untuk mencintai suatu bangsa dan negaranya, dapat
dikatakan sudah tumbuh Nasionalisme yang melekat pada diri individu tersebut
Nasionalisme tidak terlepas dari peranan para intelektual
dan golongan cendekiawan yang berusaha memberikan pendidikan guna membendung
semangat memperjuangkan bangsa bangsa, karena kebanyakan masyarakat biasa tidak
mengenyam pendidikan, maka dari itu kurang sadar dengan apa yang menjadi
landasan bagi dirinya hidup berbangsa dan bernegara. Sebenarnya Indonesia telah
memiliki jiwa nasionalisme sejak abad XX, namun proses kemerdekaan dan
penjajahan oleh penjajahlah yang menumbuhkan jiwa nasionalisme yang lebih kuat
dalam dirinya.
Indonesia sebagai Negara yang lahir di era perang
Pasifik. Memang tergolong muda, namun gagasan nasionalisme Indonesia telah
terbentuk sejak awal abad ke-XX, dan dicetuskan secara resmi melalui ikrar
wakil-wakil daerah dan juga etnik, dengan adanya “sumpah pemuda”, yang
menyatukan segala perbedaan dalam semangat nasionalisme Indonesia (Lombard,D.1999:133).
Dalam artikel ini akan dibahas tentang sejarah
nasionalisme di dunia, muncul dan lahirnya nsionalisme di Indonesia, tokoh
tokoh yang mempunyai jiwa nasionalisme di Indonesia dan dampak Nasionalisme di
Indonesia. Perlunya kita membahas Nasionalisme di Indonesia adar kita
mengetahui begitu penting perananya dalam kondisi Indonesia yang terbentang
dari sabang sampai merauke dan mempunyai berbagai macam budaya, suku bangsa
yang perlu menjadi suatu kesatuan yang utuh mencintai serta kebanggaan
tersendiri
Penulisan ini sengaja kami buat supaya kita sebagai warga
Negara Indonesia tahu akan tumbuhnya pemikiran nasionalisme dalam Negara kita
yang berdampak besar hingga saat ini. Ruang lingkup yang kami fokuskan tumbuhnya Nasionalisme
secara nyata dalam Abad XX yaitu masa
pergerakan Nasional.
Sejarah Nasionalisme dan Para Tokoh Nasionalisme di Dunia
Nasionalisme
adalah manifestasi kesadaran bernegara atau semangat bernegara (Slamet Muljana,
2008: 3). Sedangkan menurut KH. Syaifudin, nasionalisme adalah “cinta negara”,
yang berarti setiap orang seharusnya mencintai negara sebagai tempat tinggalnya
(Maschan, A, 2007: 180). Dimana unsur-unsur pokok pada nasionalisme itu sendiri
terdiri atas persamaan garis keturunan, suku bangsa, daerah tempat tinggal,
kepercayaan agama, bahasa dan ataupun kebudayaan yang mendapatkan ancaman dari
luar. Jadi pada dasarnya rasa nasionalisme muncul sebagai wujud untuk membela
harkat dan martabatnya untuk melawan ancaman dari luar ataupun membanggakan diri sebagai bentuk
perwujudan dari bela negara yang dicintainya.
Konsep
nasionalisme semakin berkembang dan semakin banyak mendapat perhatian, oleh
berbagai negara di dunia setelah berlangsungnya Perang Dunia I. beberapa faktor
seperti (a) keinginan untuk dapat bersatu dengan semangat kesetiakawanan yang
tinggi, (b) adanya persamaan nasib, dan (c) perasaan bersatu antara manusia
dengan tempat tinggalnya, membuat faham ini semakin banyak dianut oleh banyak
negara, terutama negara-negara Eropa. Negara-negara yang pertama menganut paham
nasionalisme adalah Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
Secara
etimologis nasionalisme berasal dari Bahasa Inggris, yakni nation, yang artinya bangsa. Menurut para ahli dan tokoh terkenal
dunia, paham nasionalisme ini lahir dari benua Eropa sekitar abad ke-18 M, lalu
berkembang dan menyebar ke berbagai belahan negara di dunia. Perkembangan
nasionalisme di Eropa berlangsung ketika terjadi pergantian pola tatanan
kehidupan masyarakat Eropa dari masyarakat yang feodal menjadi masyarakat
industri. Perubahan dan pergantian tersebut diawali dengan terjadinya Revolusi
Industri di Inggris tahun 1760.
1.
Revolusi Industri di Inggris (1760-1840)
Ada tiga asas rasa kebangsaan yang mempelopori
terbentuknya Revolusi Industri di Inggris, yakni (1) kesadaran sebagai bangsa
yang terpilih. (2) memiliki harapan masa depan sebagaimana yang dijanjikan
Tuhan, (3) dan memiliki tugas untuk memperbaiki dunia. Dengan tiga asas
tersebut, maka timbul kebanggan yang kuat dari bangsa Inggris. Dengan kebanggan
sebagai bangsa, Inggris berusaha mempertahankan kebesaran, kejayaan, dan
keperkasaannya di dunia serta mempersatukan wilayah-wilayah di bawah kekuasaan
Inggris.
Negara Inggris pada abad ke-18 telah mempunyai jajahan
yang luas, berkat angkatan lautnya yang kuat. Daerah jajahan bagi Inggris
merupakan pasar sekaligus sumber guna meningkatkan perekonomian Negara Inggris.
Dibandingkan dengan negara-negara Eropa yang lain, kemajuan perekonomian yang
dialami Inggris jauh lebih pesat karena didukung oleh kemajuan industri yang
pesat dengan memanfaatkan teknik-teknik yang ilmiah. Tiadanya hambatan-hambatan
peraturan tentang gilda (seperti
organisasi perdagangan yang memiliki kendali untuk menentukan siapa yang boleh
menghasilkan barang atau menyediakan jasa tertentu), membuat bangsa Inggris
untuk semakin gencar melakukan berbagai penelitian dalam berbagai lapangan ilmu
pengetahuan alam yang praktis dan sistematis yang mendasari kemajuan teknologi.
Salah satunya dalam sektor perindustrian. Ketergantungan
industri-industri Inggris terhadap tenaga air, mengharuskan pengusaha
mendirikan perusahaan industri di tepi-tepi sungai. Pertumbuhan industri di
lahan-lahan yang terbatas di tepi sungai mendorong usaha-usaha untuk menemukan
mesin-mesin baru yang tidak perlu bertempat di pinggir sungai. Berkat
kreativitas James Watt pada tahun 1790, ia menemukan mesin uap. Penemuan
pembuatan mesin uap ini mendorong timbulnya permintaan akan mesin ini ke
berbagai daerah di dunia (Harsoyo, 2006: 24-25).
Revolusi industri juga telah membawa perubahan-perubahan
sosial di Inggris, seperti polusi hingga kesengsaraan manusia. Ekonomi berbasis
industri dan bukan lagi pertanian, telah mendorong perpindahan penduduk dari
desa-desa ke kota-kota yang padat. Pengangguran merupakan kecemasan konstan di
dalam ekonomi yang berubah dengan cepat. Industri menghasilkan lebih banyak
barang, tetapi hasilnya adalah mencemari udara dan perairan, membahayakan
kesehatan manusia dan habitat hewan-hewan (Milburn, T. 2009: 28-29).
2.
Revolusi Perancis (1789-1799).
Sejarah telah mencatat betapa besar perbaikan kehidupan
dan nilai-nilai kemanusiaan yang lahir berkat suatu revolusi. Revolusi Perancis
misalnya, bukan saja merupakan peristiwa penting yang terjadi di Negara
Perancis saja, namun membawa dampak yang besar bagi Eropa bahkan dunia. Gagasan
dan karya kemanusiaan terbesar yang lahir pada era itu antara lain penerapan
konsep demokrasi, hak-hak asasi manusia dan sistem metrik. (Harmanto Edy
Djatmiko, 2006: 96).
Terjadinya Revolusi Perancis banyak disebabkan kekuasaan
raja yang absolute, ketimpang antara lapisan masyarakat, krisis ekonomi, dan
perkembangan ide-ide yang menentang kekuasan absolute dan menginginkan adanya
persaman serta kebebasan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam revolusi tersebut
antara lain John Locke, Monstesqieu, Jean Jacques Rousseau, Voltaire, dan Denis
Dideriot.
Revolusi Perancis bukanlah peristiwa pemberontakan dengan
menyerbu penjara Bastille saja, melainkan sebuah proses yang berlangsung selama
59 tahun. The real revolution dari
monarki berubah menjadi demokrasi parlementer itu berlangsung selama enam
dekade. Dari warga warga yang percaya kepada monarki berubah menjadi percaya
pada republik itu butuh waktu yang panjang. (Setiawan Djody, 2009: 57).
Pada dasarnya revolusi Perancis bertujuan untuk
menghancurkan semua agama. Lewat revolusi ini, kekuatan musuh menggiring orang
berumat untuk berubah menjadi ateis
(tidak percaya Tuhan) demi tercapainya tujuan Freemasonry (kemerdekaan, persaudaraan, dan persamaan). Mereka
membebaskan Eropa dari dominasi Gereja, mendirikan pemerintahan sekuler yang
berlandaskan pemisahan agama dari negara, serta memberlakukan aturan politik
sekuler yang pertama. Sejarah pun mencatat bahwa Menteri Keuangan, Raja Louis
XVI, adalah orang Yahudi yang ikut membiayai revolusi ini. (Anwar Jundi, 1994:
81).
Hingga akhirnya sebuah negara republik didirikan pada bulan Desember 1792 dan Raja Louis XVI
dieksekusi setahun kemudian. Perang Revolusi Perancis dimulai pada
tahun 1792 dan berakhir dengan kemenangan Perancis secara spektakuler. Perancis
berhasil menaklukkan Semenanjung Italia hingga sebagian besar
wilayah di sebelah barat Eropa. Revolusi Perancis telah menimbulkan dampak yang mendalam
terhadap perkembangan sejarah modern.
Pertumbuhan republik dan demokrasi
liberal, menyebarnya sekularisme,
perkembangan ideologi
nasionalisme, dan penemuan gagasan perang total
adalah beberapa warisan Revolusi Perancis.
3.
Revolusi Rusia (1917).
Revolusi Rusia didorong tuntutan akan persamaan hak.
Kondisi yang terjadi di Rusia saat itu adalah para pengusaha kapitalis yang
mengumpulkan kekayaan dengan tanpa batas, tetapi kaum buruh hidup dalam
kesengsaraan. Karena ketimpangan tersebut, muncul paham sosialis dengan tokoh
terkenalnya Karl Marx.
Vladimir Ilyich Lenin, pemimpin revolusi Marxis dan ketua
Partai Bolshevik di Rusia, menyampaikan pidatonya pada bulan September 1917,
hanya beberapa minggu sebelum kaum Bolshevik merebut kekuasaan melalui Revolusi
Rusia. Dalam pidato itu Lenin menyerang Pemerintahan Peralihan, koalisi dari
kelompok-kelompok politik yang telah menggulingkan rezim Tsar (gelar untuk kepemimpinan kekaisaran) pada bulan Maret tahun
tersebut. Lenin percaya bahwa revolusi Maret hanyalah tahap pertama yang harus
disusul dengan revolusi tahap kedua. Dalam revolusi tahap kedua, kekuasaan akan
berpindah ke tangan kelas pekerja (proletar) dan petani, bukan dipegang oleh
kaum borjuis. (Haris Munandar, 2007: 63).
Latar Belakang
Munculnya Nasionalisme di Indonesia
Nasionalisme
di Indonesia merupakan wujud rasa senasib setanah air rakyat Indonesia melawan
kolonial barat (Leo S, 2013). kolonial barat tidak hanya dirasakan oleh rakyat
Indonesia tetapi oleh bangsa dan Negara lain juga. Banyak Kolonialisme
menyebabkan rakyat yang terjajah menderita akibat dari eksploitasi baik
material maupun non material. Penderitaan secara material yaitu harta benda
rakyat Indonesia baik tanah , ladang, pekarangan, tenaga di ekspoitasi secara
besar besaran dalam bidang ekonomidengan diberlakukannya sistem Tanam Paksa
(Culturstelsel) . Adapun ekspliotasi non material yaitu eksploitasi pikiran,
mental yang banyak terganggu.
Oleh karena itu perlunya kita mengetahui hal
yang dapat mempengaruhi lahirnya Nasionalisme di Indonesia yang muncul awal
abad ke XX dalam periode pergerakan Nasional.
Pengkajian ini menjadi penting karena kalau tidak adanya Nasionalisme di
Indonesia Negara kita sampai sekarang akan berperang terus antara satu dengan
yang lain selain itu infrastruktur tidak akan seindah pada masa sekarang dan
angka kematian tidak akan tingi. Berikut ini dijelaskan lebih spesifik faktor
yang mempengaruhi lahirnya Nasionalisme di Indonesia antara lain:
1. Kolonisasi, yang dialami rakyat Indonesia selama bertahun
tahun menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan oleh
rakyat Indonesia, mereka merasa senasib dalam sebuah penderitaan yang
dialaminya dan hal ini mewujudkan adanya rasa saling bersatu oleh suatu
kesatuan dan melakukan perlawanan
2. Pendidikan
kolonial barat akibat politis etis atau politik balas budi tahun 1910 yang merupakan pemikiran dari van
Deventer. Dengan dibangunnya sekolah pendidikan untuk rakyat pribumi, maka akan
timbul golongan terpelajar pribumi seperti Budi Utomo lulusan STOVIA (School
tot Opleiding van Indische Artsen) atau biasa dikenal sebagai sekolah kedokteran
jawa. Selain itu juga ada sekolah untuk perempuan.
3. Adanya
keinginan untuk merubah keaadaan dengan menghapuskan dominasi politik yang
dilakukan pemerintah pihak asing yang digerakkan melalui raja-raja dan pemimpin
agama.
4. Kejayaan di masa lalu yaitu kerajaan Sriwijaya
(abad 7—12) dan Majapahit (abad ke 13— 16). Sriwijaya yang mempunyai pusat
wilayah di Sumatra merupakan kerajaan Maritim yang memperluas kekuasaannya di
berbagai kerajaaan dan sriwijaya juga merupakan pusat pendidikan agama Buddha
di Asia Tenggara yang meliputi hampir seluruh Nusantara.selain itu kejayaan
akan kebergaman umat beragama dan toleransi satu dengan yang lain tercermin
dalam kerajaan Majapahit yang masyarakatnya tidak hanya agama hindu, Buddha
saja melainkan agam Islam (Panyarikan, 1993). Kejayaan Sriwijaya dan Majapahit
ini menjadi cerminan pada abad XX dengan
melihat masa kejayaan itu mereka berfirkir dulu saja bisa mengapa sekarang
tidak. Akhirnya hal ini menumbuhkan Nasionalisme yang berawal dari pemerikiran
dari Dr. Wahidin Sudiro Husodo dan Dr. Sutomo
menjadikan bangsa Indonesia bergerak lebih maju.
5. Kemajuan
Politik, hal ini tercermin dengan munculnya pergerakan Nasional Indonesia pada
abad XX
Seperti
yang kita lihat dari ulasan di atas. Suatu bangsa tanpa ada Nasionalisme tidak
akan menjadi kesatuan yang utuh, apalagi Indonesia terdiri dari berbagai pulau,
suku bangsa, ras, dan agama yang beragam ragam karakteristiknya dan perlunya
kesatuan serta toleransi antara satu dengan yang lain. Nasionalisme akan tumbuh
dalam diri seorang individu dengan sendirinya dengan adanya perkembangan zaman
yang mengglobal atau globalisasi
dan perlunya adanya penanaman
nasionalisme sejak dini agar Negara
Indonesia tetap mengalami kejayaan pada zamannya.
Negara
Indonesia akan hancur menjadi abu yang hanya ditiup saja sudah akan hilang,
apabila dalam masyrakat Indonesia tidak tumbuh Nasionalime dalam dirinya. Suatu
pemikiran Nasionalisme sangatlah penting dalam kehidupan bernegara berbagai
pendapat tentang pemikiran faham Nasionalisme dikumandangkan di seluruh dunia
termasuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
untuk menciptakan cinta, rasa
satu kesatuan yang senasib, seperjuangan, untuk mewujudkan cita-cita bangsa
bernegara yang utuh.
Tokoh-tokoh
Indonesia yang lahir dalam diri Nasionalisme
Dr.(HC) Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya,
Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada
umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Presiden Sukarno yang merupakan bapak ploklamator
Indonesia mempunyai peranan penting dalam membangun bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan.
Soekarno untuk pertama kalinya
menjadi terkenal ketika dia menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya pada tahun 1915. Bagi
Soekarno sifat organisasi tersebut yang Jawa-sentris dan hanya memikirkan
kebudayaan saja merupakan tantangan tersendiri. Dalam rapat pleno tahunan yang
diadakan Jong Java cabang Surabaya Soekarno menggemparkan sidang dengan
berpidato menggunakan bahasa Jawa ngoko (kasar). Sebulan kemudian dia
mencetuskan perdebatan sengit dengan menganjurkan agar surat kabar Jong Java
diterbitkan dalam bahasa Melayu saja, dan bukan dalam bahasa
Belanda.
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan hasil
inspirasi dari Indonesische
Studie Club oleh Dr. Soetomo.
Organisasi ini menjadi cikal bakalPartai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI
menyebabkannya ditangkap Belanda pada tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta dan esoknya dipindahkan
ke Bandung, untuk dijebloskan ke Penjara
Banceuy. Pada tahun 1930 ia dipindahkan ke Sukamiskin dan pada tahun itu ia memunculkan
pledoinya yang fenomenal Indonesia Menggugat (pledoi), hingga dibebaskan kembali
pada tanggal 31 Desember 1931.
Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung
dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno
kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan keFlores. Di
sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya
tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan
Islam bernamaAhmad Hasan. Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi
Bengkulu. Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang
pada tahun 1942.
Moh.Hatta
Dr.(H.C) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir
dengan nama Muhammad Athar, populer sebagai Bung Hatta.Lahir di Fort
de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada
umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama.Bersama Sukarno ia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dan menjadi wakil presiden. Ia juga pernah menjabat
sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil
presiden pada tahun 1956, karena
berselisih dengan Presiden Soekarno.
Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Pada tahun 1926, ia menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia.
Sebagai akibatnya, ia terlambat menyelesaikan studi. Di bawah kepemimpinannya, PI mendapatkan
perubahan. Perhimpunan ini lebih banyak memperhatikan perkembangan pergerakan
di Indonesia dengan memberikan banyak komentar, dan
banyak ulasan di media massa di Indonesia. Setahun kemudian, ia seharusnya sudah
berhenti dari jabatan ketua, namun ia dipilih kembali hingga tahun 1930.
Pada Desember1926, Semaun dari PKI datang kepada Hatta untuk menawarkan
pimpinan pergerakan nasional secara umum kepada PI, selain itu dia dan Semaun
membuat suatu perjanjian bernama "Konvensi Semaun-Hatta". Inilah yang
dijadikan alasan Pemerintah Belanda ingin menangkap Hatta. Waktu itu, Hatta
belum meyetujui paham komunis. Stalinmembatalkan keinginan Semaun, sehingga hubungan
Hatta dengan komunisme mulai memburuk. Sikap Hatta ini ditentang oleh
anggota PI yang sudah dikuasai komunis.
Pada tahun 1927, ia mengikuti sidang "Liga Menentang
Imperialisme, Penindasan Kolonial dan untuk Kemerdekaan Nasional" di Frankfurt. Dalam sidang ini, pihak komunis dan utusan
dari Rusia namapak ingin menguasai sidang ini,
sehingga Hatta tidak bisa percaya terhadap komunis. Pada waktu itu, majalah
PI, Indonesia Merdeka masuk dengan mudah ke Indonesia lewat penyelundupan, karena banyak
penggeledahan oleh pihak kepolisian terhadap kaum pergerakan yang dicurigai. Pada
25 September 1927, Hatta bersama Ali Sastroamidjojo, Nazir Datuk Pamuntjak, dan Madjid
Djojohadiningrat ditangkap oleh penguasa Belanda atas tuduhan mengikuti partai terlarang yang dikait-kaitkan dengan Semaun, terlibat pemberontakan di Indonesia yang dilakukan PKI dari tahun 1926-1927, dan menghasut (opruiing) supaya menentang Kerajaan Belanda. Moh. Hatta sendiri dihukum tiga
tahun penjara. Mereka semua dipenjara di Rotterdam. Dia juga dituduh akan melarikan diri, sehingga dia yang sedang
memperkenalkan Indonesia ke kota-kota diEropa sengaja pulang lebih cepat begitu berita
ini tersebar.
Semua tuduhan tersebut, ia tolak dalam pidatonya "Indonesia Merdeka" (Indonesie Vrij) pada sidang kedua tanggal 22 Maret
1928. Pidato ini sampai ke Indonesia dengan cara penyelundupan. Ia juga dibela
3 orang pengacara Belanda yang salah satunya berasal dari parlemen. Yang dari parlemen, bernama J.E.W. Duys. Tokoh ini memang bersimpati padanya. Setelah
ditahan beberapa bulan, mereka berempat dibebaskan dari tuduhan, karena tuduhan
tidak bisa dibuktikan.
Sampai pada tahun 1931, Mohammad Hatta mundur dari kedudukannya
sebagai ketua karena hendak mengikuti ujian sarjana, sehingga ia berhenti dari
PI; namun demikian ia akan tetap membantu PI. Akibatnya, PI jatuh ke
tangan komunis, dan mendapat arahan dari partai komunis
Belanda dan juga dari Moskow. Setelah tahun 1931, PI mengecam keras kebijakan Hatta dan
mengeluarkannya dari organisasi ini. PI di Belanda mengecam sikap Hatta sebab ia bersama
Soedjadi mengkritik secara terbuka terhadap PI. Perhimpunan menahan sikap
terhadap kedua orang ini.
Pada Desember 1931, para pengikut Hatta segera membuat gerakan
tandingan yang disebut Gerakan Merdeka yang kemudian bernama Pendidikan
Nasional Indonesia yang kelak disebut PNI Baru. Ini mendorong Hatta dan Syahrir yang pada saat itu sedang bersekolah di
Belanda untuk mengambil langkah kongkret untuk mempersiapkan kepemimpinan di
sana. Hatta sendiri merasa perlu untuk menyelesaikan studinya terlebih dahulu.
Oleh karenanya, Syahrir terpaksa pulang dan untuk memimpin PNI. Kalau
Hatta kembali pada 1932, diharapkan Syahrir dapat melanjutkan studinya.
Tan Malaka
Datuk Tan Malaka atau yang lebih
dikenal dengan Tan Malaka adalah sebuah gelar adat untuk gelar semibangsawan
yang di dapat dari garis keturunan ibu. Tan Malaka memiliki nama kecil yakni
Ibrahim. Pada usia 16 tahun, dia mendapat gelar tersebut, sehingga membuat dia
terkenal hingga sekarang.
Tan
Malaka lahir pada tahun 1897. Tempat kelahiannya sekarang dikenal dengan Nagari
Pandam Gadang, Suliki, Sumatra Barat. Ayahnya bernama H.M Rasad, seorang
pegawai pertanian, dan ibunya bernama Rangkayo Sinah, putri yang disegani di
desanya. Oleh karena itu, Tan Malaka termasuk keturunan keluarga terpandang di
daerahnya. (Rahman, 2013:15-16)
Pada
tanggal 10 Januari, ia telah tiba di Belanda, dengan keputusan kementrian
negeri Belanda, Tan Malaka diterima
sebagai mahasiswa Rijkskweekschool
(sekolah pendidikan guru negeri) yang bertempat di Haarlem, Belanda. Pada waktu
itu, untuk menjadi mahasiswa di sana, ia harus menunggu keputusan pemerintah
negara. Jika pemerintah menolak, maka sekolah tidak boleh menerimanya. (Rahman,
2013: 27-29).
Gagasan yang terkenaldaridirinyaadalah, merdeka 100 %,
Merdeka 100 % adalahmerdekasecarapenuhdalamsemuaaspekkehidupansehinggarakyatdapatmenikmatikesejahteraanhidupnya
(Wijaya, D.N, 2013:136). Dia mengumpulkanpemuda-pemudanasionalis,
selainitujugaiamerencanakansuatupengorganisasiandalambentukpendidikanuntukorganisasi
PKI dan SI. Iaberupayamumbuhkansemangatnasionalismekepadaparapemuda.
Denganmendirikansekolah-sekolahsamadenganberupayamengumpulkankader-kadernasionalisme.
Dalamsekolahtersebut Tan Malakamembebaskanmuriduntukmemilihapa yang
menjadikegemarannya, dalambentukperkumpulan-perkumpulan (Wijaya, D.N, 2013:
139)
Dampak Munculnya Nasionalisme
di Indonesia
Munculnya nasionalisme yang berawal dengan adanya
pendidikan dan golongan intelektual dan cendekiawan yang kebanyakan mendirikan
organisasi pergerakan. Banyak faktor dalam negeri menyebabkan tumbuhnya
pergerakan menjadi besar.
Arti dari pergerakan nasional yaitu pergerakan bangsa
itu, walaupun yang bergerak hanya sebagian, tetapi menentukan nasib bangsa
secara keseluruhan, menuju tujuan yang tertentu yaitu kemerdekaan (Legawa
,I,W.1992:2). Perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah termasuk dalam
proses pergerakan nasional, pergerakan nasional sendiri tidak semerta-merta
sama, setiap daerah tidaklah sama dalam memperjuangkan haknya. Sehingga dapat
disimpulkan dalam memperjuangkan Negara terdapat fase kesadaran nasionalisme
yang berlaku, yang dalam setiap daerah berbeda-beda.
Munculnya ideology tersebut mengakibatkan adanya
kesadaran dan keinginan untuk berubah, lahir kebangkitan yang terjajah untuk
merdeka, dan bebas dari kekangan yang penjajah (Lombard,D.1999:120). Munculnya
ideology tersebut, dapat dikatakan sebagai awal kemunculan berbagai macam
dampak nasionalisme yang ada di Indonesia, dampak-dampak tersebut pastilah ada
yang menguntungkan bangsa Indonesia.
Pencarian identitas nasional bangsa Indonesia pada
dasarnya melekat erat dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk membangun bangsa
dan Negara Indonesia dengan konsep nama Indonesia. Bangsa dan Negara Indonesia
ini dibangun menjadi suatu kesatuan bangsa dan Negara dengan prinsip
nasionalisme modern(Kaelan & Zubaidi,A.2010:51). Oleh karena itu
pembentukan identitas nasional juga melekat erat dengan unsur-unsur lain
seperti, sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama, serta geografis.
Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia saat itu
termasuk dalam kelompok elite yang masih sedikit penduduk pribumi yang dapat
memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut merupakan
kesempatan besar bagi rakyat Indonesia. Perkembangan pendidikan yang mampu
membuat Indonesia semakin sadar betapa pentingnya memperjuangkan hak Negara dan
memperjuangkan kedaulatan bangsa dan Negara.
A. Munculnya
Organisasi Nasionalis Di Indonesia
Dalam proses penyadaran akan pentingnya nasionalisme bagi
Indonesia yang kala itu telah mengalami penjajahan yang dilakukan oleh Belanda,
maka proses tersebut tidak terlepas dari peranan penting tokoh-tokoh yang
menggalakkan pendidikan bagi masyarakat pribumi dan mengupayakan kesadaran bagi
masyarakat pribumu itu sendiri (Suryaningrat,S dalam Nagazumi, A.1989:42).
Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan
cendekiawan baik hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan di Indonesia
sendiri. mereka menjadi penggerak dan memimpin munculnya organisasi pergerakan nasional
Indonesia yang selanjutnya berjuang melawan penjajah. Bermula dengan bangkitnya
nasionalisme yang kemudian menggerakkan adanya keinginan untuk merdeka,
Indonesia menyemarakkan berbagai macam pergerakan nasional. Dengan dibukanya
organisasi Budi Utomo yang mengawali pergerakan tersebut.
Dalam keterangan
diatas telah disinggung bahwa munculnya pergerakan yang berbasis nasionalisme
tidak terlepas dari peranan golongan terpelajar dan cendekiawan. Selain itu,
peranan media atau pers juga bermain dalam suatu peranan penting dalam sebuah
perkembangan pergerakan nasional di Indonesia. Dalam usahanya, para tokoh-tokoh
nasionalisme tersebut mengupayakan berbagai macam cara agar kesadaran bangsa
akan nasionalisme dapat segera terwujud. Perwujudan tersebut menjadi harapan
bagi perlawanan-perlawanan baik yang bersikap sosialis seperti Budi Utomo, yang
bersikap di bidang sosialis dan agama seperti SI dan yang bersikap radikal
seperti PKI dan lain sebagainya.
Dalam proses
kemerdekaan tersebut para tokoh-tokoh nasionalisme bergabung dari berbagai
etnik, suku, daerah, maupun wilayah yang berbeda, tetapi bertujuan satu dalam
kesatuan formasi Indonesia.
B. Munculnya
Semangat Untuk Membangun Negara
Semangat nasionalis
yang muncul karena sikap atau keadaan yang sama rasa terhadap masyarakat, akan
memunculkan suatu keinginan untuk membangun bangsa. Selain itu, para masyarakat
akan rela berkorban demi bangsa dan Negara. Jiwa yang seperti inilah yang akan
mampu memberikan makna terhadap pembangunan bangsa dan Negara. Ketika masyarakat
merasa cinta terhadap negaranya maka apapun akan dilakukan olehnya demi
mencapai suatu kemakmuran untuk Negara.
Dampak tersebut akan menjadi baik jika dalam
pembangunan Negara atau kepentingan Negara. Tetapi dampak negatifnya mereka
akan cenderung sangat pemilih, mereka akan membela Negara habis-habisan dan
tidak membenarkan Negara lain dalam hal apapun. Jika dampak pembangunan bangsa
tersebut tidak dikelola secara benar akan menjadikan isolasi Negara lain
terhadap Negara Indonesia.
Penutup
Nasionalisme faham yang mengarah pada
rasa cinta kepada bangsa dan Negara sebagai suatu kesatuan yang terikat dalam
wilayah territorial. Nasionalisme sangatlah penting bagi Negara Indonesia
karena banyaknya suku bangsa, ras, agama yang tersebar di Indonesia.
Faham nasionalisme semakin berkembang
pesat di dunia ketika berlangsungnya Perang Dunia I yang mana di dalamnya
terdapat faktor yang mempengarui seperti keinginan untuk bersatu dalam
suatu Negara. Karena persamaan nasib yang dialaminya. Sebab ini menjadikan
banyak Negara menganut faham ini terutama Negara-negara Eropa, yang dibawa oleh
tokoh-tokoh Nasionalisme di Dunia.
Munculnya nasionalisme di Indonesia
tidak jauh beda dengan munculnya nasionalisme di Dunia. Adanya penjajahan di
Indonesia yang menjadikan faktor
munculnya nasionalisme karena kesengsaraan atau persamaan nasib sebagai
orang yang dijajah, mengakibatkan adanya perlawanan-perlawanann
Munculnya
organisasi nasionalis Indonesia dikarenakan adanya dorongan dari golongan
pelajar atau cendekiawan. Mereka sadar bahwa telah dijajah oleh bangsa lain dan
mereka sadar pula bahwa jika melawan menggunakan cara yang non-kooperatif maka
mereka akan kalah, sehingga mereka melawan dengan cara kooperatif, salah satu
contohnya yakni dengan mendirikan organisasi yang secara diam-diam menggugah
rasa nasionalisme masyarakat pribumi. Peran pers juga mendukung tersebarnya
rasa nasionalisme pada saat itu.
Semangan
nasionalisme timbul karena ada rasa yang sama terhadap nasib bangsanya
tersebut. Dengan adanya rasa tersebut maka akan memunculkan rasa untuk
membangun bangsanya sendiri agar dikemudian hari lebih baik dari sebelumnya.
Masyarakat tersebut akan bahu membahu dalam membangun bangsanya, sehingga
memunculkan rasa nasionalisme atau rasa cinta tanah airnya. Akan tetapi, jika
rasa itu terlalu berlebihan maka akan timbul dampak yang negatif pula kepada
negara tersebut. Contohnya rasa primordialisme dan negara lain akan mengisolasi
negara tersebut.
Daftar Rujukan
Agung S, Leo. 2013. Sejarah intelektual.Yogyakarta:
Ombak
Djody, S. 2009. Reformasi dan
Elemen-Elemen Revolusi. Jakarta: Gramedia.
Djatmiko, E.H. 2006. Revolusi
Karakter Bangsa Menurut Pemikiran M. Soeparno (Kebijakan, Strategi dan
Operasionalisasi Berdasarkan Model Kesisteman). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Harsoyo, dkk. 2006. Ideologi Koperasi
Menatap Masa Depan. Tangerang: PT Agromedia Pustaka.
Jundi, A. 1994. Islam Setelah Komunis.
Jakarta: Gema Insani Press.
Kaelan &
Zubaidi,A. 2010. Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta : Paradigma.
Legawa,I.W.1992. Sejarah Indonesia Baru. Malang:
IKIP Malang.
Lombard,D.1999. Panggung Sejarah. Jakarta:yayasan Obor
Indonesia.
Maschan, A. 2007. Nasionalisme Kiai
Konstruksi Sosial Berbasis Agama. Yogyakarta: LKIS.
Milburn,T. 2009. Keadilan dan
Perdamaian: Tanggung Jawab Kristiani dalam Pembangunan Dunia. Jakarta:
Gunung Mulia.
Muljana, S. 2008. Kesadaran Nasional
Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan Jilid I. Yogyakarta: LKIS.
Munandar, H. 2007. Speeshes That
Changed The World. Jakarta: Erlangga.
Nagazumi,A. 1989. Bangkitnya Nasionalisme Indonesia Budi Utomo
1908-1918. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Panyarikan, Ktut Sudiri. 1993. Sejarah Indonesia Baru dari Pergerakan
Nasional sampai Dekrit Presiden.Malang: IKIP Malang
Snyder,J.2003. Dari Pemungutan Suara Ke Pertumpahan Darah.
Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia.
Rahman, M.A. 2013. Tan
Malaka: pahlawan besar yang dilupakan sejarah. Jogjakarta: Palapa.
Wijaya, D.N. 2013.TeoridanPraksisSejarahGagasan.Yogyakarta
:PenerbitKanisius.
Tes
BalasHapusHmm...
BalasHapusmaaf temen2 dalam penulisan ada yang dempet2 karena faktor dari perpindahan dari word2010 ke 2007
BalasHapusKok belum dimulai diskusinya? Jangan lupa sertakan nama asli anda. Trims
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusapa pentingnya NASIONALISME bagi bangsa Indonesia?
BalasHapussaudara Tri Wahyono, Nasionalisme bagi bangsa Indonesia itu beragam,
Hapusapabila jiwa nasionalisme memang benar-benar ada dalam jiwa masing-masing masyarakat Indonesia, maka akan semakin baik pula ia berusaha memajukan apa yang ada dalam negara kita indonesia,
salah satu bukti nasionalisme adalah mencintai n memakai produk asli indonesia, namun banyak kita jumpai orang indonesia memakai produk luar negeri??? menurut anda apakah orang tersebut tdk nasionalisme???
HapusGini yon, nasionalisme tidak sesempit itu, hal seperti itu bisa dikatakan tidak nasionalisme tp kita juga harus mempertimbangkan berbagai aspek mungkin mereka menggunakan produk luar negeri karena produk lokal kurang "sip" dan tidak seperti yang mereka harapkan. Menurut saya :)
Hapustezzzz...
BalasHapuswahyono: supaya bangsa ini tidak tidur terus yon..
BalasHapusiku q tenanan rek... jare didiskusikan???
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussekarang faham nasionalisme di Indonesia masih ada apa gak?
BalasHapuskalau ada dimana ya?
setiap anak Indonesia menyanyi satu nusa satu bangsa,
kok pada kenyataannya para pemimpin kita masih banyak yang korupsi, masih banyak yang menjual aset bangsa.. iya kan?
hehehe...
mbak cerel....
Hapusmenurut saya nasionalisme itu masih ada, meskipun mungkin agak sedikit menipis, karena dampak globalisasi yang ada di Indonesia ini.
sebagai generasi bangsa kita wajib menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa indonesia, itu tugas kita mbak cerel,
mengenai lagu-lagu kebangsaan, kita memang sering sekali melihat bahkan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, tetapi, mencintai bangsa kita tidak hanya lewat apa yang kita akui kepada bangsa dan negara, tetapi apa dan bagaimana kita menyikapi dan berusaha untuk menjadi harapan bangsa.
Oh gitu ya.. makasih mbak mila :)
Hapusnaik2 tinggi sekali, trun rendah sekali,,, kalau anda mau korupsi jgn yang kelas teri,,, habis korupsi di dalam negeri kbur keluar negeri,,, karena hukum bisa d beli jd banyak yang lari... bagaimana saudara menanggapi kalimat2 tersebut kaitkan deng nasionalisme di indonesia??? terimakasih...
Hapusayo silahkan teman-teman mari ramaikan Blog kita, siapa yang mau bertanya?
BalasHapussilahkan...... ayo berdiskusi yok...
Cara efektif menumbuhkan nasionalisme bg bngsa Indonesia?
BalasHapusUmar Sholihuddin : cara menumbukan nasionalisme yang paling ampu ya timnas kita lawan malaysia aja. pasti rasa nasionalismenya menggebu-gebu mungkin itu yang efektif atau mungkin wilaya indonesia di caplok bangsa lain. :-D hehe
HapusIndonesia sebelum mencapai kemerdekaan kan wilayanya belum jelas. Budi utomo saja hanya meliputi Jawa, Madura, Sematra tidak merata ke semua daerah. Bagaimana rasa nasionalisme itu tumbuh ?
BalasHapusBagaimana rasa nasionalisme itu tumbuh khususnya di daerah lain?
Hapusnasionalisme itu gak perlu muluk-muluk , yang simple aja . contohnya lestarikan tarian daerah aja
Hapusmenurut anda apakah rasa nasionalisme Indonesia ini sudah pudar ? Jika benar, bagaimana memulihkannya?
BalasHapusMenurut saya rasa nasionalisme tidak seutuhnya pudar. Memang ada sebagian masyarakat yang sudah tidak memiliki rasa nasionalisme, namun ada juga yang masih memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Contoh dari rasa nasionalisme yang pudar yaitu tidak semua warga Indonesia hafal dengan pancasila, bahkan pejabat pun banyak yang tidak hafal. Menurut saya memulihkan rasa nasionalisme bisa dilakukan salah satunya mewajibkan menghafal pancasila, setiap kegiatan kemasyarakatan hendaknya berhubungan dengan nasionalisme.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapussebaiknya rasa nasionalisme yang baik itu gmna? soalnya kalau nasionalisme itu berlebihan kan juga akan menciptakan rasa primordialisme yang nantinya tidak baik juga.... terus apakah hanya dengan menghafal pancasila saja tanpa mengetahui makna dari masing2 sila itu sudah disebut dengan nasionalisme?
BalasHapusya paling tidak mengerti ideologi yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Ketika masa sekolah kan sudah dijelaskan makna dari pancasila, Intinya masyarakat Indonesia sudah sesuai dengan aturan-aturan yang ada di Indonesia dan tidak menyimpang dan merugikan negara
BalasHapusBagaimana pandangan saudara pemateri menanggapi fenomena boy band/ korean wave dalam arti luas, karena seperti yang kita tahu bahwa remaja indonesia lebih membanggakan kebudayaan korea daripada bangsa sendiri. Bagaimana cara saudara penyaji untuk menanggapi dan memberi solusi untuk fenomena ini ?? Terimakasih :)
BalasHapusTerima kasih. Diskusi ditutup
BalasHapus